Cermati 7 Modus Penipuan WhatsApp yang Sering Dilakukan
Smartphone (Pixabay) |
Penipuan online semakin marak terjadi, termasuk melalui aplikasi pesan populer WhatsApp. Salah satu metode terbaru adalah dengan mengirim file berbahaya berbentuk APK ke banyak nomor secara acak dengan harapan korban mengunduhnya, yang memungkinkan pelaku mencuri data atau uang korban.
Berikut ini adalah daftar modus penipuan internet yang sering terjadi di WhatsApp dan cara menghindarinya:
Berikut ini adalah daftar modus penipuan internet yang sering terjadi di WhatsApp dan cara menghindarinya:
1. File Undangan Nikah
Modus ini mengirimkan file APK berukuran 6,6 MB yang disebut "Digital Wedding Invitation Letter" kepada banyak pengguna WhatsApp, dan penipu meminta korban untuk membukanya karena dapat mencuri data mereka jika diunduh.
2. Modus "Surat Tilang Palsu"
Modus ini dengan mengirim file APK "Surat Tilang-1.0 APK" seolah-olah pengguna telah ditilang. Penipuan ini bertujuan untuk mencuri data keuangan dan pribadi korban. Tidak disarankan bagi pengguna untuk mengklik atau mengunduh file dengan ekstensi.apk dari pengirim yang tidak dikenal.
3. Modus Kurir
Penipuan ini biasanya melibatkan penipu yang mengaku sebagai kurir untuk perusahaan seperti J&T. Penipu mengirimkan lampiran file APK dengan tulisan "Lihat Foto Paket" dan meminta korban untuk mengunduhnya. Korban akan kehilangan uang di bank dan data pribadi mereka jika diunduh.
4. Pengumuman Bank
Penipuan ini menunjukkan perubahan tarif transaksi atau transfer yang tidak masuk akal. Korban diminta mengisi formulir melalui tautan yang ternyata digunakan untuk mencuri data pribadi.
5. Undangan VCS
Penipuan ini menggunakan video call sex (VCS) untuk memeras korbannya. Alfons Tanujaya, seorang pakar keamanan siber, mengatakan bahwa modus ini menggunakan ketidaktahuan korban tentang teknologi. Korban disarankan untuk meminta bantuan teman yang memahami teknologi jika mereka merasa ragu atau diperas.
6. Penipuan Mengatasnamakan MyTelkomsel
Aplikasi palsu ini menggunakan nama resmi MyTelkomsel. Pelaku mengirimkan korban file APK yang diminta untuk diunduh, yang akan memungkinkan korban mengakses berbagai aplikasi di ponselnya, seperti foto, video, SMS, dan layanan perbankan digital. Aplikasi ini kemudian disalahgunakan oleh penipu.
7. Penipuan dengan Kode QR (Quishing)
Penipuan dengan kode QR adalah kombinasi phishing dan kode QR. Ini juga dikenal sebagai "quishing". Korban dibawa ke situs web palsu yang dapat mencuri data pribadi dengan memanfaatkan kode QR yang digunakan pelaku. Kode QR dapat dipasang di tempat umum atau dikirimkan oleh individu yang tidak jelas. Untuk menghindari penipuan ini, aktifkan autentikasi dua faktor pada akun Anda dan jangan percaya kode QR dari sumber yang tidak dikenal.
Cara Mencegah Penipuan Online di WhatsApp:
- Jangan Unduh File APK: Hindari mengunduh file APK dari pengirim yang tidak dikenal.
- Periksa Sumber Pesan: Pastikan sumber pesan diverifikasi, terutama jika mengandung file atau tautan yang mencurigakan.
- Aktifkan Autentikasi Dua Faktor: Melakukan aktivasi autentikasi dua faktor pada setiap akun dapat membantu meningkatkan keamanan.
- Menghindari memindai kode QR asing yang tidak dikenal: Jangan sampai memindai kode QR yang ada di tempat umum atau diberikan oleh orang yang asing dan perhatikan nama penerimanya.
Anda dapat melindungi diri dari penipuan online yang semakin canggih dan meluas dengan mengenali modus penipuan ini dan mengikuti langkah-langkah pencegahan. Tetap waspada dan jangan mudah percaya pesan atau file yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal.
Penipu biasanya mengirimkan pesan seperti "Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau untuk mencegah penghapusan akun Anda" untuk mencegah korban.
Posting Komentar untuk " Cermati 7 Modus Penipuan WhatsApp yang Sering Dilakukan"